Simak Kategory yuk..

Cerpen (1) Dakwah (1) KHILAFAH (4) Muslimah (3) Opini (5) Puisi (3) Remaja (1) Video (1)

Minggu, 25 November 2012

Faktor free sex dan solusi cerdas mengatasinya


‘Astagfirullah’ mungkin itulah kata yang tepat untuk diucapkan saat mendengar berita yang mengerikan itu. Tapi bukan tentang kuntilanak yah (mentang-mentang dibilang mrngerikan bawaannya ingat setan)  kalau beritanya tentang kuntilanak sih bukannya Astagfirullah lagi ayat kursi sekalian.
Back to the case, siapa sih yang gak ngeri mendengar berita tentang kejadian kematian, tapi ini kbukan sembarang kematian, berita kematian yang satu ini tergolong sensasional dan tak biasa. Kejadian tersebut terjadi pada saat pesta perayaan tahun baru di Jakarta yang harus berakhir dengan tangisan dan teriakan histeris. Bagaimana tidak, sepasang kekasih yang masih ABG ditemukan tewas di dalam kamar mandi dengan keadaan sedang berpelukan dan nyaris tanpa busana.
Kasus-kasus asusila dinegri ini tak hanya 1 atau 2 kasus saja, ada segudang banyaknya. Eeeiits aku gak ngarang yah, banyak kok hasil survey yang memperlihatkan betapa negri ini telah sakit moralnya. Survey-survey yang dilakukan selalu menunjukkan hal-hal  ‘menajkjubkan’. Salah satunya data yang dilansir oleh BKKBN menyebutkan bahwa separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di wilayah jabodetabek udah gak perawan lagi dan mengaku pernah berhubungan seks before married (naudzubillah). Begitu pula yang terjadi di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya,Medan, Bandung, dan Yogyakarta.
Gak hanya para ABG yang berulah, anak-anak SD  udah mulai gak beres kelakuannya. Hal ini terkuak dari hasil riset Yayasan Kita dan Buah Hati yang menemukan sebanyak 83,37% anak SD kelas IV dan V sudah KECANDUAN PORNOGRAFI. Ya ammpyuun masih muka unyu-unyu,umur masih bocah tingkah udah kelewatan. Sungguh terrrlalu.
Gak heran tahun 2012 ini Indonesia menggaet piala perunggu (juara III) kelas dunia sebagai pengakses konten porno terbesar setelah China dan Turki. Akibatnya wabah HIV/AIDS menjamur bahkan bisa jadi telah mengelahkan wabah panu,kudis,kurap dan kutu air hehehe. Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat total kasus aborsi dari 2008 sampai 2010 jumlahnya mencapai 2,5 juta kasus  (wow), dan lebih wownya lagi 62,6% dilakukan anak di bawah usia 18 tahun.
Sesuai hokum III Newton aksi=reaksi, ada sebab maka ada akibat.Maraknya free sex tentu dipicu oleh berbagai factor. Apa sajakah faktornya? Mau tahu? Mau tahu? (gak ah, tempe aja hehehe)
1.       Negara
Negara tentu punya peran yang sangat penting dalan mencegah maraknya kasus asusila tadi. Namun sayang 1000X sayang Negara dalam system kapitalis-sekularis hari ini TIDAK berfungsi sebagai pengurus,pelayan dan penjamin pemenuhan kebutuhan-kebutuhan seluruh rakyatnya, serta penjaga moral dan aqidah umat. Negara hari ini hanya sebagai regulator yang menjamin kebebasan individu, akibatnya Negara tidak memiliki jaminan hukum untuk menghapus sarana dan prasarana yang menunjang maraknya free sex. Alih-alih                mau menghukumi, wong Negara tidak punya kepastian hukum untuk menindak tegas kelakuan setan itu (baca: asusila), pasalnya Negara telah menjamin adanya kebebasan individu atas nama HAM, yah termasuk kebebasan melakukan free sex. Negara membiarkannya bahkan memfasilitasi sarana dan prasarana yang dapat membuka pintu-pintu seks bebas.
Gak nuduh loh, buktinya Negara membiarkan night club 24 jam padahalkan kita semua sudah tahu kalau tempat-tempat itulah sarangnya ABG-ABG gila melakukan kegilaan yakni free sex. Bukan hanya itu, tempat-tempat pelacuran juga ada yang telah dilegalisasi bahkan pelacurnya diakui sebagai pekerja dengan sebutan pekerja seks komersial. Dengan dilegalisasinya tempat pelacuran tersebut Negara mendapat pajak dari itu. Parah bangetkan, yah mau gimana lagi itulah dampak diterapkannya kapitalisme di negeri ini, gak pake standar halal haram yang penting dapat keuntungan. Astagfirullah, gak heran deh kalau penduduk negeri ini moralnya udah hancur-hancuran.
2.       Media massa
Karena adanya UU kebebasan pers sangat mudah ditemui konten-konten yang menyuguhkan pornografi baik itu di TV, VCD,majalah, maupun komik, yang parahnya konten tersebut tidak hanya dilihat oleh orang dewasa bahkan anak kecil dengan sangat mudah melihatnya. Anak-anak hanya tinggal memencet tombol power pada TV dan teeedeeenggg mereka akan menemukan konten berbau pornografi, gak percaya? Coba tengok deh iklan-iklan yang bergentayangan di TV. Ada iklan kosmetik yang menampilkan adegan nyaris ciuman,ada iklan sabun,shampoo,hand body yang menampilkan model super sexy, ada juga iklan ice cream, iklan parfum, iklan helm bahkan iklan kompor yang kesemuanya menampakkan kesensualitasan.
Itu baru soal TV, kalau soal VCD mah jangan ditanya lagi. VCD porno udah obral besar-besaran di salah satu jalan di Jakarta hanya dihargai Rp 2500 per keeping. Belum lagi komik-komik yang bertema cinta di jamin sangat susah mencari yang bebas dari adegan kissing.
Padahal media massa juga sangat berperan dalam menstimulus maraknya free sex.  Ingat gak dengan kasus seorang bocah kelas VI SD yang di perkosa oleh anak lelaki umur 14 tahun dan 13 tahun?. Mereka mengaku melakukan hal tersebut karena terbakar nafsu setan setelah menonton video porno.
Menurut Hadi supeno (ketua KPAI) dampak film porno adalah adiktif “ Mengganggu tumbuh kembang dan 65% anak laki-laki yang melihat film porno akan melakukan hal yang sama.”katanya. Nah loh terbuktikan kalau media massa turut bertanggung jahat atas perbutannya.
3.       Masyarakat
Sistem kehidupan yang sekularistik memunculkan masyarakat yang sungguh individualis. Coba deh kita tengok kalau ada seseorang yang halim eh hamil di luar nikah dalam suatu wilayah kota misalnya, respon ibu-ibu biasanya ‘yang penting bukan anak saya’. Hal itu menandakan control social masyarakan makin menipis, mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa merasa perlu peduli dengan maraknya kasus free sex.
4.       Pendidikan agama
Di sekolah kita belajar agama paling lama cuman 2 jam dalam seminggu, sangat sedikit dibandingkan pelajaran eksakta dan bahasa. Walhasil para remaja tak dapat menyeleksi ataupun membendung arus berbagai rangsangan yang dapat mengantarkan kepada seks bebas. Padahal pelajaran agama ini tentunya sangat penting untuk menjadi pondasi diri dalam berperilaku.
5.       Keluarga
Keluarga merupakan oknum yang tentunya punya andil dalam mendidik buah hati gar tak terjerumus perilaku seks bebas. Sering kita jumpai anak-anak yang melakukan seks bebas berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Mereka bukanlah anak-anak yang kekurangan dari segi materi namun orang tua yang mengira bahwa standarisasi kebahagian terletak hanya pada materi saja menjadikan didikannya minus kasih sayang. Para orang tua ini berlomba-lomba mencari uang dari pagi samapai malam sehingga tidak memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Walhasil, anak-anak tersebut melampiaskan kasih sayangnya di jalan yang salah dengan melakukan free sex.
Solusi tuntas
So bagaimana sih cara mengatasi maraknya seks bebas tersebut secara tuntas?. Solusinya cuman satu guys, TERAPKAN ISLAM secara kaffah(menyeluruh). Islam itu punya aturan yang lengkap bin komplit tidak hanya berkutat pada moral atau soal ibadah berupa sholat,zakat dan puasa doang, Islam juga punya aturan mengenai system ekonomi, polotik, pemerintahan, pendidikan dan juga social. Terkait seks bebas tentunya Islam punya solusi cerdas bin tuntas mulai dari preventif (pencegahan) hingga kuratif. Mau tahu bagaimana Islam bisa menyelesaikan seks bebas. Lets cek it dot
Pertama, Islam mewajibkan kepala keluarga untuk mendidik anggota keluarga dengan Islam agar terhindar dari api neraka (Lihat: Q.S at-Tahrim : 6). Dengan kewajiban ini maka akan terbentuk keluarga yang tidak hanya mengedepankan masalah materi tetapi juga memperhatikan masalah pendidikan anak, agar anak dapat tumbuh menjadi sholeh dan solehah dengan didikan islami yang dilakukan orang tua sejak dini.
Kedua, Islam mempunyai seperangkat solusi sebagai tindakan preventif perilaku seks bebas
1.       Islam mewajibkan menutup aurat baik laki-laki maupun perempuan. Terkait aurat laki-laki Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya (laki-laki) dari bawah pusar sampai kedua lututnya merupakan auratnya”. Sementara untk perempuan Allah SWT telah memerintahkannya untuk menutup aurat, termasuk memakai kerudung dan juga jilbab (Q.S An-Nur: 31 dan Al-ahzab: 59). Nah dengan ditutupnya aurat maka pornok aksi dan pornografi gak bakalan hadir di tengah masyarakat, sehingga naluri seks dapat terkendali.
2.       Islam melarang laki-laki maupun wanita salig memandang dengan pandangan yang bersifat seksual. Maka dalam hal ini Islam mewajibkan menundukkan pandangan (Q.S An-Nur :30-31), selainitu Islam juga melarang perbincangan antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada seksualitas.
3.       Islam menerapkan pemisahan tempat aktivitas antara laki-laki dan perempuan di tempat-tempat tertentu, misalnya aktivitas belajar mengajar, perayaan acara, ataupun di tempat kerja (tidak menempatkan antara sekertaris wanita dengan manajer pria dalam suatu ruangan). Kalau tempat yang sifatnya umum seperti jalanan, pasar, ataupun haji maka itu pengecualian, aktivitas laki-laki dan perempuan tidak dipisah dalam hal tersebut
4.       Islam melarang aktivitas mendekati zina (Q.S Al-Isra’:32). Mislanya nih melarang aktivitas pacaran seperti berdua-duan, pegang-pegangan, kissing de el el, yang kesemuanya itu dapat mengantarkan kepada perzinahan
5.       Islam menjadikan nikah sebagai jalan untuk memenuhi naluri seksual manusia. Jadi Islam sama sekali tidak membunuh naluri seksual manusia melainkan Islam memberikan aturan agar naluri tersebut dapat tersalurkan kepada jalan yang benar lagi halal. Siiip deh
Ketiga, kalau masih ada aja yang membandel melakukan perzinahan maka mau tidak mau dan suka tidak suka Negara (dalam hal ini Negara Islam) akan menindak lanjuti dengan hukuman yang tegas. Allah SWT menetapkan bahwa pelaku zina yang telah menikah akan dirajam sementara yang masih bujang atau perawan akan dicambuk 100X. Dengan sanksi seperti ini maka akan pelaku akan terbebas dari dosa dan memunculkan efek jera, serta akan mencegah orang lain akan melakukan hal yang sama, ya iyalah siapa coba yang berani kalau hukumannya kayak gitu. Maka seks bebas bisa dibasmi.
Keempat, Islam melarang aktivitas membuat materi yang bersifat porno, baik itu berupa gambar atau dalam bentuk cerita-cerita cinta yang dapat merangsang nafsu syahwat. Kalau ada yang berani melanggar maka akan dapat hukuman dari Negara tanpa adanya deskriminasi
Kelima, Islam mewajibkan beramar makruf nahi munkar. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran. Makanya kalau ada kemaksiatan maka kaum muslimin bakalan mencegah sebisanya.
Nah plen itu semua mustahil diterapka kalau sampai hari ini Negara kita masih menerapkan kapitalisme. Karena itu semua hanya dapat dilakukan dengan adanya Khilafah yakni Negara yang menerapkan system Islam. Namun sayang 1000X sayang banyak orang ngejudge ‘ekstrimis’ atau ‘Radikal’ orang-orang yang dengan ikhlas memperjuangkan tegaknya khilafah kembali di bumi ini, padahalkan itu semua demi kehidupan yang lebih baik yah gak plen. Maka dari itu plen ayo dukung tegaknya Khilafah kembali di muka bumi.  Sistem apa coba yang bisa menuntaskan seks bebas dengan aturan super lengkap? Cuman Islamkan. Allahu Akbar

1 komentar: