‘Astagfirullah’ mungkin itulah kata yang tepat untuk
diucapkan saat mendengar berita yang mengerikan itu. Tapi bukan tentang
kuntilanak yah (mentang-mentang dibilang mrngerikan bawaannya ingat setan) kalau beritanya tentang kuntilanak sih
bukannya Astagfirullah lagi ayat kursi sekalian.
Back to the case, siapa sih yang gak ngeri mendengar berita
tentang kejadian kematian, tapi ini kbukan sembarang kematian, berita kematian
yang satu ini tergolong sensasional dan tak biasa. Kejadian tersebut terjadi
pada saat pesta perayaan tahun baru di Jakarta yang harus berakhir dengan tangisan
dan teriakan histeris. Bagaimana tidak, sepasang kekasih yang masih ABG
ditemukan tewas di dalam kamar mandi dengan keadaan sedang berpelukan dan
nyaris tanpa busana.
Kasus-kasus asusila dinegri ini tak hanya 1 atau 2 kasus
saja, ada segudang banyaknya. Eeeiits aku gak ngarang yah, banyak kok hasil
survey yang memperlihatkan betapa negri ini telah sakit moralnya. Survey-survey yang dilakukan selalu menunjukkan
hal-hal ‘menajkjubkan’. Salah satunya
data yang dilansir oleh BKKBN menyebutkan bahwa separuh remaja perempuan lajang
yang tinggal di wilayah jabodetabek udah gak perawan lagi dan mengaku pernah
berhubungan seks before married (naudzubillah). Begitu pula yang terjadi di
kota-kota besar lainnya seperti Surabaya,Medan, Bandung, dan Yogyakarta.
Gak hanya para ABG yang berulah, anak-anak SD udah mulai gak beres kelakuannya. Hal ini
terkuak dari hasil riset Yayasan Kita dan Buah Hati yang menemukan sebanyak
83,37% anak SD kelas IV dan V sudah KECANDUAN PORNOGRAFI. Ya ammpyuun masih
muka unyu-unyu,umur masih bocah tingkah udah kelewatan. Sungguh terrrlalu.
Gak heran tahun 2012 ini Indonesia menggaet piala perunggu
(juara III) kelas dunia sebagai pengakses konten porno terbesar setelah China
dan Turki. Akibatnya wabah HIV/AIDS menjamur bahkan bisa jadi telah mengelahkan
wabah panu,kudis,kurap dan kutu air hehehe. Komisi Nasional Perlindungan Anak
mencatat total kasus aborsi dari 2008 sampai 2010 jumlahnya mencapai 2,5 juta
kasus (wow), dan lebih wownya lagi 62,6%
dilakukan anak di bawah usia 18 tahun.
Sesuai hokum III Newton aksi=reaksi, ada sebab maka ada
akibat.Maraknya free sex tentu dipicu oleh berbagai factor. Apa sajakah faktornya?
Mau tahu? Mau tahu? (gak ah, tempe aja hehehe)
1.
Negara
Negara tentu punya peran yang sangat penting dalan mencegah
maraknya kasus asusila tadi. Namun sayang 1000X sayang Negara dalam system
kapitalis-sekularis hari ini TIDAK berfungsi sebagai pengurus,pelayan dan
penjamin pemenuhan kebutuhan-kebutuhan seluruh rakyatnya, serta penjaga moral
dan aqidah umat. Negara hari ini hanya sebagai regulator yang menjamin
kebebasan individu, akibatnya Negara tidak memiliki jaminan hukum untuk
menghapus sarana dan prasarana yang menunjang maraknya free sex. Alih-alih mau menghukumi, wong Negara
tidak punya kepastian hukum untuk menindak tegas kelakuan setan itu (baca:
asusila), pasalnya Negara telah menjamin adanya kebebasan individu atas nama
HAM, yah termasuk kebebasan melakukan free sex. Negara membiarkannya bahkan
memfasilitasi sarana dan prasarana yang dapat membuka pintu-pintu seks bebas.
Gak nuduh loh, buktinya Negara membiarkan night club 24 jam padahalkan kita semua
sudah tahu kalau tempat-tempat itulah sarangnya ABG-ABG gila melakukan kegilaan
yakni free sex. Bukan hanya itu, tempat-tempat pelacuran juga ada yang telah
dilegalisasi bahkan pelacurnya diakui sebagai pekerja dengan sebutan pekerja
seks komersial. Dengan dilegalisasinya tempat pelacuran tersebut Negara
mendapat pajak dari itu. Parah bangetkan, yah mau gimana lagi itulah dampak
diterapkannya kapitalisme di negeri ini, gak pake standar halal haram yang
penting dapat keuntungan. Astagfirullah, gak heran deh kalau penduduk negeri
ini moralnya udah hancur-hancuran.
2.
Media massa
Karena adanya UU kebebasan pers sangat mudah ditemui
konten-konten yang menyuguhkan pornografi baik itu di TV, VCD,majalah, maupun
komik, yang parahnya konten tersebut tidak hanya dilihat oleh orang dewasa
bahkan anak kecil dengan sangat mudah melihatnya. Anak-anak hanya tinggal
memencet tombol power pada TV dan teeedeeenggg mereka akan menemukan konten
berbau pornografi, gak percaya? Coba tengok deh iklan-iklan yang bergentayangan
di TV. Ada iklan kosmetik yang menampilkan adegan nyaris ciuman,ada iklan
sabun,shampoo,hand body yang menampilkan model super sexy, ada juga iklan ice
cream, iklan parfum, iklan helm bahkan iklan kompor yang kesemuanya menampakkan
kesensualitasan.
Itu baru soal TV, kalau soal VCD mah jangan ditanya lagi.
VCD porno udah obral besar-besaran di salah satu jalan di Jakarta hanya
dihargai Rp 2500 per keeping. Belum lagi komik-komik yang bertema cinta di
jamin sangat susah mencari yang bebas dari adegan kissing.
Padahal media massa juga sangat berperan dalam menstimulus
maraknya free sex. Ingat gak dengan
kasus seorang bocah kelas VI SD yang di perkosa oleh anak lelaki umur 14 tahun
dan 13 tahun?. Mereka mengaku melakukan hal tersebut karena terbakar nafsu
setan setelah menonton video porno.
Menurut Hadi supeno (ketua KPAI) dampak film porno adalah
adiktif “ Mengganggu tumbuh kembang dan 65% anak laki-laki yang melihat film
porno akan melakukan hal yang sama.”katanya. Nah loh terbuktikan kalau media
massa turut bertanggung jahat atas perbutannya.
3.
Masyarakat
Sistem kehidupan yang sekularistik memunculkan masyarakat
yang sungguh individualis. Coba deh kita tengok kalau ada seseorang yang halim
eh hamil di luar nikah dalam suatu wilayah kota misalnya, respon ibu-ibu
biasanya ‘yang penting bukan anak saya’. Hal itu menandakan control social
masyarakan makin menipis, mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa
merasa perlu peduli dengan maraknya kasus free sex.
4.
Pendidikan agama
Di sekolah kita belajar agama paling lama cuman 2 jam dalam
seminggu, sangat sedikit dibandingkan pelajaran eksakta dan bahasa. Walhasil
para remaja tak dapat menyeleksi ataupun membendung arus berbagai rangsangan
yang dapat mengantarkan kepada seks bebas. Padahal pelajaran agama ini tentunya
sangat penting untuk menjadi pondasi diri dalam berperilaku.
5.
Keluarga
Keluarga merupakan oknum yang tentunya punya andil dalam
mendidik buah hati gar tak terjerumus perilaku seks bebas. Sering kita jumpai
anak-anak yang melakukan seks bebas berasal dari keluarga yang kurang harmonis.
Mereka bukanlah anak-anak yang kekurangan dari segi materi namun orang tua yang
mengira bahwa standarisasi kebahagian terletak hanya pada materi saja
menjadikan didikannya minus kasih sayang. Para orang tua ini berlomba-lomba
mencari uang dari pagi samapai malam sehingga tidak memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan anaknya. Walhasil, anak-anak tersebut melampiaskan kasih
sayangnya di jalan yang salah dengan melakukan free sex.
Solusi tuntas
So bagaimana sih cara mengatasi maraknya seks bebas tersebut
secara tuntas?. Solusinya cuman satu guys, TERAPKAN ISLAM secara
kaffah(menyeluruh). Islam itu punya aturan yang lengkap bin komplit tidak hanya
berkutat pada moral atau soal ibadah berupa sholat,zakat dan puasa doang, Islam
juga punya aturan mengenai system ekonomi, polotik, pemerintahan, pendidikan
dan juga social. Terkait seks bebas tentunya Islam punya solusi cerdas bin
tuntas mulai dari preventif (pencegahan) hingga kuratif. Mau tahu bagaimana
Islam bisa menyelesaikan seks bebas. Lets cek it dot
Pertama, Islam mewajibkan kepala keluarga untuk mendidik
anggota keluarga dengan Islam agar terhindar dari api neraka (Lihat: Q.S
at-Tahrim : 6). Dengan kewajiban ini maka akan terbentuk keluarga yang tidak
hanya mengedepankan masalah materi tetapi juga memperhatikan masalah pendidikan
anak, agar anak dapat tumbuh menjadi sholeh dan solehah dengan didikan islami
yang dilakukan orang tua sejak dini.
Kedua, Islam mempunyai seperangkat solusi sebagai tindakan
preventif perilaku seks bebas
1.
Islam mewajibkan menutup aurat baik laki-laki
maupun perempuan. Terkait aurat laki-laki Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya
(laki-laki) dari bawah pusar sampai kedua lututnya merupakan auratnya”.
Sementara untk perempuan Allah SWT telah memerintahkannya untuk menutup aurat,
termasuk memakai kerudung dan juga jilbab (Q.S An-Nur: 31 dan Al-ahzab: 59).
Nah dengan ditutupnya aurat maka pornok aksi dan pornografi gak bakalan hadir
di tengah masyarakat, sehingga naluri seks dapat terkendali.
2.
Islam melarang laki-laki maupun wanita salig
memandang dengan pandangan yang bersifat seksual. Maka dalam hal ini Islam
mewajibkan menundukkan pandangan (Q.S An-Nur :30-31), selainitu Islam juga
melarang perbincangan antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada
seksualitas.
3.
Islam menerapkan pemisahan tempat aktivitas
antara laki-laki dan perempuan di tempat-tempat tertentu, misalnya aktivitas
belajar mengajar, perayaan acara, ataupun di tempat kerja (tidak menempatkan
antara sekertaris wanita dengan manajer pria dalam suatu ruangan). Kalau tempat
yang sifatnya umum seperti jalanan, pasar, ataupun haji maka itu pengecualian,
aktivitas laki-laki dan perempuan tidak dipisah dalam hal tersebut
4.
Islam melarang aktivitas mendekati zina (Q.S
Al-Isra’:32). Mislanya nih melarang aktivitas pacaran seperti berdua-duan,
pegang-pegangan, kissing de el el, yang kesemuanya itu dapat mengantarkan
kepada perzinahan
5.
Islam menjadikan nikah sebagai jalan untuk
memenuhi naluri seksual manusia. Jadi Islam sama sekali tidak membunuh naluri
seksual manusia melainkan Islam memberikan aturan agar naluri tersebut dapat
tersalurkan kepada jalan yang benar lagi halal. Siiip deh
Ketiga, kalau masih ada aja yang membandel melakukan
perzinahan maka mau tidak mau dan suka tidak suka Negara (dalam hal ini Negara
Islam) akan menindak lanjuti dengan hukuman yang tegas. Allah SWT menetapkan
bahwa pelaku zina yang telah menikah akan dirajam sementara yang masih bujang
atau perawan akan dicambuk 100X. Dengan sanksi seperti ini maka akan pelaku
akan terbebas dari dosa dan memunculkan efek jera, serta akan mencegah orang
lain akan melakukan hal yang sama, ya iyalah siapa coba yang berani kalau
hukumannya kayak gitu. Maka seks bebas bisa dibasmi.
Keempat, Islam melarang aktivitas membuat materi yang
bersifat porno, baik itu berupa gambar atau dalam bentuk cerita-cerita cinta
yang dapat merangsang nafsu syahwat. Kalau ada yang berani melanggar maka akan
dapat hukuman dari Negara tanpa adanya deskriminasi
Kelima, Islam mewajibkan beramar makruf nahi munkar.
Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran. Makanya kalau ada
kemaksiatan maka kaum muslimin bakalan mencegah sebisanya.
Nah plen itu semua mustahil diterapka kalau sampai hari ini
Negara kita masih menerapkan kapitalisme. Karena itu semua hanya dapat
dilakukan dengan adanya Khilafah yakni Negara yang menerapkan system Islam.
Namun sayang 1000X sayang banyak orang ngejudge ‘ekstrimis’ atau ‘Radikal’
orang-orang yang dengan ikhlas memperjuangkan tegaknya khilafah kembali di bumi
ini, padahalkan itu semua demi kehidupan yang lebih baik yah gak plen. Maka
dari itu plen ayo dukung tegaknya Khilafah kembali di muka bumi. Sistem apa coba yang bisa menuntaskan seks
bebas dengan aturan super lengkap? Cuman Islamkan. Allahu Akbar
follow back
BalasHapus