Simak Kategory yuk..

Cerpen (1) Dakwah (1) KHILAFAH (4) Muslimah (3) Opini (5) Puisi (3) Remaja (1) Video (1)

Jumat, 29 Maret 2013

It's About Ummah


Rasulullah saw bersabda “   ada 2 hal yang tidak ada sesuatu yang lebih untama darinya, 1) iman kepada Allah, 2)perbutan yang brmanfaat untuk umat Islam. Dan ada 2 hal yang tidak ada tandingan keburukannya yaitu 1) menyekutukan Allah, 2) perbutan yang menyakiti umat Islam “

 Kalau kita mau membelalakkan melihat realitas kaum musilimin ini maka komentar yang paling cocok menggambarkan keadaan saat ini adalah kata “Miris”. Bagaimana tidak, umat Islam saat ini benar-benar terbelakang. Coba deh kita lihat realitas di negri kita yang banyak korupsi itu orang apa? Yang banyak memenuhi penjara orang apa?yang banyak jadi pengemis orang apa? Yang dituduh teroris siapa? Jawaban dari pertanyaan itu semua  yah orang Islam. Tidak hanya masalah pada keterbelakangan akhlak, moral, dan intelektual saja, kaum muslimin di barbagai belahan dunia mengalami deskriminasi, di ftnah, di dzalimi bahkan mengalami genosida. Sebut saja Palestina, checnya,khasmir,Thailand,xianjiang,Myanmar , dan juga di negeri-negeri Barat seperti di Amerika, Prancis dll.
Sungguh umat Islam benar-benar telah tersakiti, dan ini bukan omong kosong atau fiksi belaka, tapi sungguh umat Islam hari ini memang telah sangat tertindas dan terzhalimi. Kaum muslimah yang berkerudung di prancis contohnya, mereka mengalami tekanan dan deskriminasi dalam mengenyam pendidikan, pasalnya pemerintah prancis terus melarang hijab di sekolah-sekolah sehingga kaum muslimah terbatasi untuk mendapatkan pendidikan hanya karena melaksanakan kewajiban agamanya yang luhur. Masih di Prancis, pelarangan niqab oleh Prancis berujung pada denda maupun penangkapan pada perempuan bercadar. Sungguh ironi, dilain pihak Prancis justru mengizinkan perempuan dari kelompok Femen-feminisme Ukraina, merayakan pembukaan kantor mereka di Paris dengan setengah telanjang, dengan membawa tulisan “ No To Syariah” namun bukan di spanduk atau poster melainkan di dada mereka sendiri.
Islamphobia menjadi phobia yang lagi naik daun dinegri-negri Eropa, di negri Paman Sam contohnya baru-baru ini diberitakan bahwa ada seorang wanita yang membunuh seorang pria dengan mendorongnya ke rel kereta saat kereta hendak menlintas. Pembunuhan itupun mulus dilakukan, si pria akhirnya meninggal. Si pembunuh mengaku bahwa motif pembunuhan tersebut tidak lain karena dia mengira lelaki itu seorang muslim, meski akhirnya diketahui bahwa si lelaki bukan seorang muslim.
Tak hanya masyarakatnya, pemerintah Amerikapun menunjukkan Islamphobia dengan kegiatan NYPD atau polisi New York yang kerap memata-matai muslim. Dengan alasan bahwa  menjadi seorang muslim merupakan satu indicator seorang teroris. Padahal sejatinya di dalam Islam tidak diajarkan untuk melakukan tindak terror, lagipula stigmatisasi ‘teroris’ yang disematkan kepada kaum muslimin pasca runtuhnya WTC karena dianggap sebagai pelaku utama kejadian tersebut hanyalah fitnah belaka. Fakta-fakta kasus WTC justru mengindikasikan bahwa Amerika sendirilah yang menjadi penulis sekenario dalam drama WTC tersebut.

Tak hanya dinegri-negri barat atau timur tengah, di negara Asia tenggara yang sangat dekat dengan Indonesia  saja tak jauh beda kondisi kaum musliminnya. Di Myanmar misalnya, belum lama kita dihebohkan oleh pembantaian saudara-saudara kita disana oleh etnis Budha dan pemerintahnya sendiri. Muncul lagi masalah lain disana terkait aturan pemerintah yang melarang muslim Rohingya shalat berjamaah lebih dari 4 orang, jika ada yang melanggar maka akan dikenai sanksi, sebagaimana yang diberitakan voa-islam.com.
Betapa umat Islam saat ini benar-benar merasa sangat-sangat tersakiti apalagi ketika kasus film yg menghina Nabi ‘innocent of muslim’ membuat kaum muslimin (yang masih sadar) di seluruh dunia menunjukkan kemurkaannya ketika Nabi yang mulia itu dihina. Meski begitu, Amerika tidak kemudian menarik peredaran fil tersebut ataupun menghukum si pembuat film itu, justru yang dilakukan oleh Amerika adalah membebaskan si pembuat film itu dengan alasan ‘Freedom of Speech’  dan malah menyuruh kaum muslimin untuk bersikap toleran.
Sungguh kemunafikan Barat telah terlihat jelas. HAM yang digaung-gaungkan tidak mendapat jatah untuk kaum muslimin melainkan hanya menurut pada tuannya si Barat kapitalis. Dimana keadilan itu? Dimana kebebasan untuk kaum muslimin? Dimana hak kaum muslimin?
Hhhmm guys, sebenarnya masalah-masalah tersebut muncul adalah karena ketiadadaan Khilafah. Bentuk pemerintahan yang ada di dunia saat ini adalah bentuk pemerintahan yang memberikan kewenangan membuat hukum atau segala peraturan kepada manusia, entah itu bentuk negara demokrasi maupun kerajaan. Sehingga ketika manusia diberi kewenangan dalam membuat hukum maka lahirlah berbagai kepentingan bagi si pembuat hukum, wajarlah kiranya banyak aturan yang justru menzhalimi seperti yang terjadi di Prancis, Myanmar dan lainnya, bahkan dinegri kita sendiri.  Belum lagi ketika melihat keadaan manusia yang lemah dan serba terbatas, dia tentu tidak akan dapat membuat suatu aturan yang baik bin sempurna n dapat dipakai baik sekrang maupun nanti, buktinya UU selalu aja diamandemen, dikit-dikit diganti dikit-dikit ditambah dikit-dikit dikurangi. Yah inilah negri galau, UUnyapun juga galau hehe.  Sangat berbeda dengan Khilafah yang aturannya berasal dari sumber-sumber hukum Islam, sehingga anti salah n anti galau
Dalam system pemerintahan sekarang ini pula dikenal adanya nation state yakni perbatasan wilayah kenegaraan sehingga meskipun penderitaan n pembantaian terjadi pada saudara-saudari kita di luar negri, negara yang lain seolah tutup mata n merasa tidak bertanggung jawab atas hal tersebut yang parahnya bahkan banyak negara yang justru mendukung musuh-musuh Islam dalam melancarkan serangannya. Kalau mau diibaratkan ketika palestina meminta tolong kepada Indonesia seperti ini:
Palestina: “Wahai Indonesia tolonglah aku yang sedang terluka n sekarat ini, plis”
Indonesia:” Masalah buat gue??”
Palestina: “Kamukan negara yang kaya n punya pasukan, mengapa kamu enggan menolongku?”
Indonesia: “ Mau tahu apa mau tahu banget?”
Palestina: “Bukankah kita ini bersaudara?”
Indonesia:”Ciius mi apha?”
Palestina: “Indonesia, Loe Gue Eeend”
Miris bangetkan guys, apa lagi kalau liat dialog diatas, Indonesia emang lagi kemasukan setan gaul makanya anggota DPR sampai mengusulkan UU santet hehehe.
Back to the case, Jika Khilafah ada maka negri-negri muslim yang kini sedang dijajah, dizhalimi dan dibombardir akan dibebaskan oleh para mujahidin-mujahidin, tentara zionis udah pasti lari terbirit-birit ketika mendengan pekikan takbir kaum muslimin. Jangankan untuk menyelamatkan ratusan ribu nyawa kaum muslimin, satu orang muslimah saja sangat di jaga oleh khalifah, seperti ketika seorang muslimah yang ditawan oleh bangsawan romawi saja disikapi oleh khalifah dengan mengirimkan satu kompi pasukan apalagi ketika kaum muslimin dihinakan seperti saat ini, tentu saja hanya negara Islam dalam bingkai Khilafah yang dapat melakukan hal ini.
Maka dari itu guys, bukan saatnya kita berleha-leha, bukan saatnya kita tak peduli, bukan saatnya kita bersikap cuek bin egois. Buka mata kita, tengoklah jendela dunia. Jangan hanya terlena kan hedonistic dan gemerlap selebritis. Karena di luar sana saudara-saudara  membutuhkan solusi
Kawan, ketika kita mengetahui realitas seperti itu akan kita masih merasa nyaman?, kanakah kita masih meras tidak terjadi apa-apa? Sungguh Allah akan memintai pertanggung jawaban kita di hari akhir kelak terhadap apa yang telah kita laukan. Maka dari itu, Mari REVOLUSI, sebarkan pemikiran Islam, teriakkan solusi Islam dengan penerapan Syariah dalam bingkai Khilafah. AllahuAkbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar