Rasulullah saw
bersabda “ ada 2 hal yang tidak ada
sesuatu yang lebih untama darinya, 1) iman kepada Allah, 2)perbutan yang
brmanfaat untuk umat Islam. Dan ada 2 hal yang tidak ada tandingan keburukannya
yaitu 1) menyekutukan Allah, 2) perbutan yang menyakiti umat Islam “
Kalau kita
mau membelalakkan melihat realitas kaum musilimin ini maka komentar yang paling
cocok menggambarkan keadaan saat ini adalah kata “Miris”. Bagaimana tidak, umat
Islam saat ini benar-benar terbelakang. Coba deh kita lihat realitas di negri
kita yang banyak korupsi itu orang apa? Yang banyak memenuhi penjara orang
apa?yang banyak jadi pengemis orang apa? Yang dituduh teroris siapa? Jawaban
dari pertanyaan itu semua yah orang
Islam. Tidak hanya masalah pada keterbelakangan akhlak, moral, dan intelektual
saja, kaum muslimin di barbagai belahan dunia mengalami deskriminasi, di ftnah,
di dzalimi bahkan mengalami genosida. Sebut saja Palestina,
checnya,khasmir,Thailand,xianjiang,Myanmar , dan juga di negeri-negeri Barat
seperti di Amerika, Prancis dll.
Sungguh
umat Islam benar-benar telah tersakiti, dan ini bukan omong kosong atau fiksi
belaka, tapi sungguh umat Islam hari ini memang telah sangat tertindas dan
terzhalimi. Kaum muslimah yang berkerudung di prancis contohnya, mereka
mengalami tekanan dan deskriminasi dalam mengenyam pendidikan, pasalnya
pemerintah prancis terus melarang hijab di sekolah-sekolah sehingga kaum
muslimah terbatasi untuk mendapatkan pendidikan hanya karena melaksanakan
kewajiban agamanya yang luhur. Masih di Prancis, pelarangan niqab oleh Prancis
berujung pada denda maupun penangkapan pada perempuan bercadar. Sungguh ironi,
dilain pihak Prancis justru mengizinkan perempuan dari kelompok Femen-feminisme
Ukraina, merayakan pembukaan kantor mereka di Paris dengan setengah telanjang,
dengan membawa tulisan “ No To Syariah” namun bukan di spanduk atau poster
melainkan di dada mereka sendiri.
Islamphobia
menjadi phobia yang lagi naik daun dinegri-negri Eropa, di negri Paman Sam
contohnya baru-baru ini diberitakan bahwa ada seorang wanita yang membunuh
seorang pria dengan mendorongnya ke rel kereta saat kereta hendak menlintas.
Pembunuhan itupun mulus dilakukan, si pria akhirnya meninggal. Si pembunuh
mengaku bahwa motif pembunuhan tersebut tidak lain karena dia mengira lelaki
itu seorang muslim, meski akhirnya diketahui bahwa si lelaki bukan seorang
muslim.
Tak hanya
masyarakatnya, pemerintah Amerikapun menunjukkan Islamphobia dengan kegiatan
NYPD atau polisi New York yang kerap memata-matai muslim. Dengan alasan
bahwa menjadi seorang muslim merupakan
satu indicator seorang teroris. Padahal sejatinya di dalam Islam tidak
diajarkan untuk melakukan tindak terror, lagipula stigmatisasi ‘teroris’ yang
disematkan kepada kaum muslimin pasca runtuhnya WTC karena dianggap sebagai
pelaku utama kejadian tersebut hanyalah fitnah belaka. Fakta-fakta kasus WTC
justru mengindikasikan bahwa Amerika sendirilah yang menjadi penulis sekenario
dalam drama WTC tersebut.
Tak hanya
dinegri-negri barat atau timur tengah, di negara Asia tenggara yang sangat
dekat dengan Indonesia saja tak jauh
beda kondisi kaum musliminnya. Di Myanmar misalnya, belum lama kita dihebohkan
oleh pembantaian saudara-saudara kita disana oleh etnis Budha dan pemerintahnya
sendiri. Muncul lagi masalah lain disana terkait aturan pemerintah yang melarang
muslim Rohingya shalat berjamaah lebih dari 4 orang, jika ada yang melanggar
maka akan dikenai sanksi, sebagaimana yang diberitakan voa-islam.com.
Betapa umat
Islam saat ini benar-benar merasa sangat-sangat tersakiti apalagi ketika kasus
film yg menghina Nabi ‘innocent of muslim’ membuat kaum muslimin (yang masih
sadar) di seluruh dunia menunjukkan kemurkaannya ketika Nabi yang mulia itu
dihina. Meski begitu, Amerika tidak kemudian menarik peredaran fil tersebut
ataupun menghukum si pembuat film itu, justru yang dilakukan oleh Amerika
adalah membebaskan si pembuat film itu dengan alasan ‘Freedom of Speech’ dan malah menyuruh kaum muslimin untuk
bersikap toleran.
Sungguh
kemunafikan Barat telah terlihat jelas. HAM yang digaung-gaungkan tidak
mendapat jatah untuk kaum muslimin melainkan hanya menurut pada tuannya si
Barat kapitalis. Dimana keadilan itu? Dimana kebebasan untuk kaum muslimin?
Dimana hak kaum muslimin?
Hhhmm guys,
sebenarnya masalah-masalah tersebut muncul adalah karena ketiadadaan Khilafah.
Bentuk pemerintahan yang ada di dunia saat ini adalah bentuk pemerintahan yang
memberikan kewenangan membuat hukum atau segala peraturan kepada manusia, entah
itu bentuk negara demokrasi maupun kerajaan. Sehingga ketika manusia diberi
kewenangan dalam membuat hukum maka lahirlah berbagai kepentingan bagi si
pembuat hukum, wajarlah kiranya banyak aturan yang justru menzhalimi seperti
yang terjadi di Prancis, Myanmar dan lainnya, bahkan dinegri kita sendiri. Belum lagi ketika melihat keadaan manusia
yang lemah dan serba terbatas, dia tentu tidak akan dapat membuat suatu aturan
yang baik bin sempurna n dapat dipakai baik sekrang maupun nanti, buktinya UU
selalu aja diamandemen, dikit-dikit diganti dikit-dikit ditambah dikit-dikit
dikurangi. Yah inilah negri galau, UUnyapun juga galau hehe. Sangat berbeda dengan Khilafah yang aturannya
berasal dari sumber-sumber hukum Islam, sehingga anti salah n anti galau
Dalam
system pemerintahan sekarang ini pula dikenal adanya nation state yakni
perbatasan wilayah kenegaraan sehingga meskipun penderitaan n pembantaian
terjadi pada saudara-saudari kita di luar negri, negara yang lain seolah tutup
mata n merasa tidak bertanggung jawab atas hal tersebut yang parahnya bahkan banyak
negara yang justru mendukung musuh-musuh Islam dalam melancarkan serangannya.
Kalau mau diibaratkan ketika palestina meminta tolong kepada Indonesia seperti
ini:
Palestina:
“Wahai Indonesia tolonglah aku yang sedang terluka n sekarat ini, plis”
Indonesia:”
Masalah buat gue??”
Palestina:
“Kamukan negara yang kaya n punya pasukan, mengapa kamu enggan menolongku?”
Indonesia:
“ Mau tahu apa mau tahu banget?”
Palestina:
“Bukankah kita ini bersaudara?”
Indonesia:”Ciius
mi apha?”
Palestina:
“Indonesia, Loe Gue Eeend”
Miris
bangetkan guys, apa lagi kalau liat dialog diatas, Indonesia emang lagi
kemasukan setan gaul makanya anggota DPR sampai mengusulkan UU santet hehehe.
Back to the
case, Jika Khilafah ada maka negri-negri muslim yang kini sedang dijajah, dizhalimi
dan dibombardir akan dibebaskan oleh para mujahidin-mujahidin, tentara zionis
udah pasti lari terbirit-birit ketika mendengan pekikan takbir kaum muslimin.
Jangankan untuk menyelamatkan ratusan ribu nyawa kaum muslimin, satu orang
muslimah saja sangat di jaga oleh khalifah, seperti ketika seorang muslimah
yang ditawan oleh bangsawan romawi saja disikapi oleh khalifah dengan
mengirimkan satu kompi pasukan apalagi ketika kaum muslimin dihinakan seperti
saat ini, tentu saja hanya negara Islam dalam bingkai Khilafah yang dapat
melakukan hal ini.
Maka dari
itu guys, bukan saatnya kita berleha-leha, bukan saatnya kita tak peduli, bukan
saatnya kita bersikap cuek bin egois. Buka mata kita, tengoklah jendela dunia.
Jangan hanya terlena kan hedonistic dan gemerlap selebritis. Karena di luar
sana saudara-saudara membutuhkan solusi
Kawan,
ketika kita mengetahui realitas seperti itu akan kita masih merasa nyaman?,
kanakah kita masih meras tidak terjadi apa-apa? Sungguh Allah akan memintai
pertanggung jawaban kita di hari akhir kelak terhadap apa yang telah kita
laukan. Maka dari itu, Mari REVOLUSI, sebarkan pemikiran Islam, teriakkan
solusi Islam dengan penerapan Syariah dalam bingkai Khilafah. AllahuAkbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar