Saat semua menjadi
gelap
Perasaan kalut
berselimut kemelut
Jeritan hati mengikis
kalbu
‘dimanakah cahaya itu?’
Sunyi sendiri merongrong
sanubari
Ingin ku berlari
mengejar setitik cahaya
Namun hembusan itu
membut arah tak menentu
Duhai siapakah yg dpt
menolong
Bahkan si pelayanpun
berlagak songong
Tempat berteduhpun
hancur melebur
Hanya air mata yang
terus mengalir menemani hari
Hari dimana org2
kehilangan separuh jiwanya
Yang terkasihpun pergi
oleh dentuman bom sang zionis
Bahkan mata bocah
menjadi saksi atasnya
Bengis cara mereka
merampaasnya
Sadis cara mereka memperlakukan
kami
Masih adakah yg
peduli?? Akan nasib tragis yg seolah tanpa ujung ini
Duhai Rabb hanya padaMu
lah jiwa ini mengharap
Cahaya itukan tegak
kembali
Menaungi kaum muslimin
kembali
Melindungi jiwa kami
lagi
Menghembuskan peradaban
dengan panoramanya
Ya, itulah yg kami
rindukan,
Kembalinya seonggok
kemenangan islam yg kaffah
“KHilafah” gaungnya yg semakin
menggema
Menjadi oasis nyata
ditengah belantara duka
Menggentarkan pasukan
Zionis
Mencemaskan kafir harby
Inilah cahaya itu,
cahaya yg kian lama dinanti jutaan kaum muslimin
Agar kami dapat berdiri
tegak lagi
Agar kami tak
terbelenggu oleh moncong-moncong senjata
Agar kami melihat
SyariatMu tak hanya dibuku-buku berdebu
Tapi di pelupuk mata
kami,melihat panjiMu berkibar dgn gagahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar