Simak Kategory yuk..

Cerpen (1) Dakwah (1) KHILAFAH (4) Muslimah (3) Opini (5) Puisi (3) Remaja (1) Video (1)

Minggu, 20 April 2014

Pemilih Muda Mangsa Utama



Pemuda merupakan penentu masa depan bangsa, selain sebagai pemegang estafet bangsa jumlah mereka yang sangat banyak menjadi penentu kemenangan pemilu 2014. Wajar jika hari ini para pemilih pemula menjadi incaran oleh partai politik. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Malik, dari 180 juta daftar pemilih tetap, 30 persennya yaitu pemilih muda.

"Kalau 30 persen pemuda itu datang ke TPS maka mereka yang akan menentukan pemenang dalam pemilu," kata Husni (28/11/2013).
Hal tersebut menjadikan partai semakin kreatif untuk menarik simpati pemula, mulai dari berexis-ria disosmed hingga kampanye dengan membuat konser ala anak muda. Sementara pemikiran para pemuda  saat ini, cenderung  hanya tertarik dengan hal-hal berbau entertainer daripada hal-hal yang berbau politik, sehingga tetap menjadikan pemuda golongan yang apatis meski tingkat partisipasi memilih mereka tinggi.
Jika masa depan bangsa ini diserahkan pada para pemuda yang hanya have fun saja dan tidak begitu mengerti dengan persoalan bangsa, maka wajar jika nantinya yang memimpin negri adalah orang kerjanya have-fun juga alias rajin plesiran.
Maka saatnya pemuda hari ini sadar politik dan melihat dengan jeli tentang masalah bangsa ini. Negri dengan 1001 masalah ini butuh solusi dari para pemuda, namun solusi yang kita butuhkan bukan lagi mengganti wajah para wakil kita saja tapi juga mengganti sistem yang ada.
Sistem hari ini wajib deganti karena ia adalah biang dari masalah. Sistem demokrasi yang saat ini diterapkan sejatinya memiliki bau busuk yang dipoles sedemikian rupa dengan slogan-slogan yang cantik. Empat pilar kebebasan dalam demokrasi telah mejadikan ibu pertiwi terus mengeluarkan air mata. Pilar kebebasan yang pertama yakni kebebasan beragama telah menjadikan agama tak ubahnya dengan WC umum yang kita bisa keluar masuk seenaknya. Pilar kebebasan berpendapat telah menghasilkan lirik-lirik lagu yang mengajak kepada kemaksiatan. Pilar kebebasan berekspresi telah menjadikan eksploitasi tubuh wanita komoditi penghasil dollar. Pilar kebebasan memiliki telah menjadikan SDA negri dikuasai oleh segelintir orang yang seharusnya itu milik rakyat.
Demokrasi jugalah yang bertanggung jawab atas degradasi moral pemuda, dengan pilar kebebasannya, sensualitas wanita diumbar dalam bentuk iklan dan film. Sehingga  menkajadikan pemuda fikirannya dihiasi oleh hal-hal berbau porno. Begitu pula dengan bertambah kriminalnya perilaku pemuda akibat minuman keras yang dijual bebas dan legal atas dasar demokrasi.
Oleh karena itu saatnya pemuda sebagai penerus masa depan bangsa mencampakkan demokrasi dan menggantinya dengan  yang lebih baik. Solusi yang seharusnya diambil pemuda saat ini adalah mengembalikan Indonesia yang milik Allah kembali kepada aturanNYA. Islam sebagai agama yang paripurna tak hanya mengatur persoalan spiritual saja tetapi aturannya mencakup segala hal mulai dari bangun tidur hingga bangun negara.
Sistem pemerintahan yang menerapkan syariat Islam yakni khilafah merupakan solusi tuntas dan pilihan yang paling solutif. Dengan sistem Islam karakter pemuda dengan akhlak yang baik akan terbangun karena pendidikan yang diterapkan akan berbasis Islam, tidak seperti pendidikan sekarang yang katanya pendidikan berkarakter namun pelajaran agama hanya memiliki porsi yang sedikit. Selain itu media yang hari ini kebanyakan menampakkan hal-hal yang tak seharusnya diperlihatkan kepada para pemuda, akan diubah dengan adanya aturan Islam yang akan membatasi media dan menjadikan media sebagai wadah edukasi untuk generasi.
Tak hanya itu, aturan yang diterapkan dalam Islam merupakan aturan yang tegas dan tidak pandang bulu. Tidak seperti aturan hari ini yang diistilahkan dengan pasal karet, aturannya dapat ditarik ulur sesuai kepentingan. Sehingga kejahatan dan kriminalitas dapat direduksi dengan optimal.
Saatnya pemuda tak lagi menjadi mangsa kepentingan politisi, tapi menjadi garda terdepan mengembalikan senyum ibu pertiwi dengan syariah dan khilafah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar